Jumat, 23 Juli 2010

Senin, 05 Juli 2010

Makna Sebuah Titipan

Makna Sebuah Titipan

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa :

sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

By WS Rendra.

ANAK

Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar…

(Dorothy Law Nolte)

.

Jika anak dibesarkan dengan celaan

Ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan

Ia belajar menentang

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan

Ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi

Ia belajar jadi penyabar

Jika anak dibesarkan dengan dorongan

Ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian

Ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan

Ia akan terbiasa berpendirian

Kamis, 01 Juli 2010

DEMI MASA

Raihan - Demi Masa

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran

a a a.....

Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(sihat sebelum sakit)
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit

(Ingat lima perkara) Hidup sebelum mati
(sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua

(Ingat lima perkara) Kaya sebelum miskin

(sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

powered by lirik lagu indonesia